banner 325x300
Berita

Sebar Berita Tanpa Disaring, Generasi Baby Boomer jadi ‘Penyumbang’ Hoaks

×

Sebar Berita Tanpa Disaring, Generasi Baby Boomer jadi ‘Penyumbang’ Hoaks

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Generasi baby boomer menjadi salah satu penyumbang penyebar kabar bohong atau hoaks. Tidak sedikit kabar palsu bermunculan akibat minimnya literasi media di tengah zaman teknologi saat ini.

Pegiat Literasi Cianjur, Dina Nurahma mengatakan, literasi media menjadi salah satu prioritas yang ditangani oleh Duta Baca Jawa Barat dan pegiat literasi lainnya.

“Literasi media itu belajar membedakan berita yang valid mana berita yang hoaks. Mungkin ini salah satu topik yang kami prioritaskan,” jelas dia ditemui Cianjur Update, Kamis (14/10/2021).

Duta Baca Jawa Barat 2020 ini menjelaskan, kebiasaan masyarakat saat ini adalah tidak melihat sumber informasi dan hanya membaca judul berita ketimbang isinya.

“Seharusnya pun masayrakat perlu tahu media mana saja yang memberikan pemberitaan yang valid. Tapi, saat ini masyarakat pun banyak baca yang bodong atau abal-abal,” tuturnya.

Dina yang juga Mahasiswa Universitas Suryakancana (Unsur) Cianjur ini menjelaskan, hal yang paling disayangkan adalah masyarakat yang hanya membaca sebaran di aplikasi perpesanan tanpa mendalaminya.

“Dan, karena literasi medianya rendah masyarakat pun langsung percaya,” tuturnya.

Apa Itu Generasi Baby Boomer?

Ada sejumlah hal yang perlu dipahami masyarakat agar tidak terjebak dengan berita hoaks atau palsu. Pertama, mengetahui sumber berita terpercaya. Ia menyebut, sumber terpercaya tidak akan sembarang memberitakan sesuatu.

“Kedua, itu siapa penulisnya. Kalau di website seperti Cianjur Update pasti tertulis siapa penulisnya, harus jelas karena kalau kita melihat kutipan tanpa redaksi itu bisa dikatakan sumber yang patut dipertanyakan,” ujarnya.

Terakhir, masyarakat perlu memastikan keaslian berita. Salah satu caranya adalah membuat perbandingan ketika mendapatkan suatu informasi antara satu media dengan media lainnya.

“Menurut penelitian yang saya baca itu dari faktor usia dan teknologi sangat berkaitan, biasanya anak muda lebih skeptis dibandingkan orang tua,” ungkap Dina.

Ia menjelaskan, penyumbang dan penyebar hoaks biasanya adalah generasi baby boomer. Generasi ini adalah generasi yang lahir pada tahun 1946 hingga tahun 1964.

“Biasanya generasi baby boomer banyak terjadi sebaran hoaks, karena mereka pertama megang teknologi dan kurang skeptis. Sifat skeptis milenial yang membentengi dalam menyebarkan hoaks. Kadang baby boomers tidak menyaringnya tapi langsung menyebarkan,” tutupnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan