CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pusat Isolasi Bumi Ciherang, Cianjur hingga masih banyak ditempati para pasien Covid-19 tanpa gejala. Namun, bagaimana para pasien itu pulang setelah selesai isolasi?
Cianjur Update mencoba memantau Pusat Isolasi Bumi Ciherang, Senin (5/7/2021). Namun, tidak diperbolehkan masuk oleh pihak keamanan.
Lokasi pun terpantau sepi dan tidak ada kendaraan roda dua atau empat yang keluar masuk ke area isolasi. Mengingat penjagaan yang dilakuan memang cukup ketat.
Salah seorang petugas keamanan di Pusat Isolasi Bumi Ciherang yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, petugas isolasi saat ini sedang sibuk.
“Lagi pada sibuk katanya, nggak boleh masuk,” ujarnya.
Namun, Cianjur Update mencoba mencari informasi lain dari pihak keamanan. Petugas keamanan itu mengatakan, saat ini Pusat Isolasi Bumi Ciherang tidak dalam kondisi penuh.
“Penuh mah nggak, karena sebagian pasien isolasi dipindahin ke BPPK Ciloto,” jelasnya.
Tidak hanya itu, dirinya mengungkapkan, per Senin (5/7/2021) ini sudah ada lima pasien isolasi yang pulang setelah selesai karantina.
“Malah tadi sudah ada yang pulang secara berturut-turut lima orang,” ungkapnya.
Uniknya, ia mengungkapkan bahwa rata-rata pasien yang telah menyelesaikan isolasi pulang menggunakan jasa ojek online atau ojol.
“Rata-rata mereka pulangnya menggunakan ojol, nggak dijemput,” sebutnya.
Ia menjelaskan, para pasien isolasi dikarantina di sebuah hotel. Dalam satu hotel ada sekitar 16 kamar, masing-masing kamar diisi satu orang.
“Di hotel karantinannya, satu kamar diisi satu orang. Biasanya ada 16 kamar di satu hotel,” terangnya.
Sementara itu, Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal menjelaskan, saat ini Pusat Isolasi Bumi Ciherang dalam kondisi penuh.
“Kapasitas Pusat Isolasi Bumi Ciherang itu ada untuk 65 orang, dan sekarang kondisinya sedang penuh,” sebut Yusman kepada Cianjur Update, Senin (5/7/2021).
Sementara untuk tempat isolasi di BPPK Ciloto, lanjut dia, kapasitasnya adalah 90 tempat tidur. Kini, kata Yusman, tempat isolasi tersebut sudah diisi oleh 70 orang pasien.
“Tapi di sana itu untuk tenaga kesehatan saja. Karena setiap hari pasti ada tenaga kesehatan yang terpapar Covid-19,” tandasnya.(afs/sis)
