banner 325x300
Berita

Siswa yang Tak Memiliki HP, Diizinkan Berkonsultasi pada Guru di Sekolah

×

Siswa yang Tak Memiliki HP, Diizinkan Berkonsultasi pada Guru di Sekolah

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – SMA Terbuka (Smater) Pasundan 2 Cianjur mengizinkan siswa yang tak punya HP untuk berkunjung ke sekolah agar bisa berkonsultasi dengan para guru. Hal ini dilakukan khususnya untuk pelajaran yang sulit dijelaskan secara online.

Hal tersebut diungkapkan Kepala Smater Pasundan 2 Cianjur, Yayan Solihin Permana. Menurutnya, saat ini ada sekitar 1.000 siswa yang belajar di sekolah, sehingga pihaknya mengizinkan ada kegiatan tatap muka namun dengan batasan tertentu.

“Mereka yang tidak punya HP bisa datang ke sekolah dan yang datang pasti sedikit jadi protokol kesehatan bisa dikendalikan. Bukan tatap muka, namun istilahnya berkunjung, ketika ada kesulitan bisa ke sekolah ketemu dengan gurunya agar bisa melayani,” tuturnya kepada Cianjur Update, Kamis (3/12/2020).

Yayan menjelaskan, 40 persen siswa tidak memiliki HP untuk belajar, meskipun kuota internet kini sudah terjamin oleh sekolah. Sehingga pihaknya terus berusaha dengan salah satu caranya adalah kunjungan guru.

“Ada juga guru kunjung, ketika tidak punya HP semua siswa dikunjungi. Itu solusi terakhir, karena kadang-kadang yang tidak punya HP juga tidak ke sekolah, jadi harus dijemput ke rumah siswa,” jelas dia.

Bagi siswa yang punya HP, lanjutnya, kuota internet terjamin bagi siswa. Namun, kuota yang diberikan adalah kuota khusus belajar berbeda dengan kuota biasa, sehingga tidak bisa mengakses banyak aplikasi.

“Kuota bisa diakses hanya untuk kepentingan pendidikan saja, tidak seperti kuota biasa. Kalau kuota umum nanti tidak dipakai belajar, jadi kuotanya sudah diatur,” paparnya.

Ia pun berharap, semua pihak untuk bisa sabar menghadapi pandemi Covid-19 ini. Meski begitu, ia menilai, hal ini bisa meningkatkan melek teknologi.

“Ini tantangan, toh dari sekolah sudah mengarahkan ke guru agar tidak terlalu membebani siswa,” ungkapnya.

Guru juga, kata dia, diimbau untuk tidak selalu menggunakan aplikasi WhatsApp. Fitur video conference bisa digunakan, selain menghilangkan kejenuhan juga membawa sentuhan emosional.

“Guru bisa memakai zoom atau Google Meet supaya ada sentuhan emosional. Kalau dengan video conference bisa saling melihat seperti di kelas untuk menghadapi kejenuhan,” tandasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan