Berita

SMPN 2 Cianjur Gelar Simulasi PTM, Kegiatan Olahraga Masih Dilarang

×

SMPN 2 Cianjur Gelar Simulasi PTM, Kegiatan Olahraga Masih Dilarang

Sebarkan artikel ini

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – SMPN 2 Cianjur sudah mulai melaksanakan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) di kelas dengan prokes yang ketat, Kamis (2/9/2021). Siswa yang ikut PTM di kelas pun harus mempunyai izin dari orangtua.

Kepala SMPN 2 Cianjur, Tono Hartono mengatakan, sesuai dengan arahan Bupati Cianjur bahwa sudah menyampaikan surat edaran izin tatap muka bagi sekolah yang ada di Kabupaten Cianjur.

“Alhamdulillah Cianjur sekarang memasuki level 2, untuk SMPN 2 Cianjur sudah siap untuk melaksanakan tatap muka mulai Senin sekarang,” ujarnya kepada Cianjur Update, Kamis (2/9/2021).

Tono mengungkapkan, untuk persiapan tatap muka di SMPN 2 Cianjur dari jauh-jauh hari sudah disiapkan. Di antaranya sarana dan prasarana dalam rangka siswa menjaga protokol kesehatan di sekolah.

“Di antaranya tempat cuci tangan yang kami sediakan setiap kelas satu, kemudian menyiapkan ruang kelas untuk didesain maksimal 50 persen peserta didik. Jalur masuk dan jalur keluar kami sudah membuat peta arah agar siswa, guru, dan tamu yang masuk ke sekolah itu melalui jalur yang berbeda,” ungkapnya.

Selain itu, pihak sekolah juga menyediakan termogan, juga ada enam alat cuci tangan yang bisa didorong disesuaikan dengan tempat yang dibutuhkan.

“Itu digunakan nanti manakala ada kegiatan olahraga di lapangan. Untuk kegiatan olahraga juga kami memilih yaitu kegiatan olahraga yang menghindari sentuhan langsung antar siswa,” ungkap Tono.

Sementara, untuk sepak bola dan basket belum diizinkan karena dikhawatirkan ada perpindahan sentuhan antarsiswa melalui bola.

“Maka olahraga yang kami izinkan adalah olahraga ringan, seperti senam ringan. Kemudian kami juga memberikan informasi kepada orangtua bahwa orangtua harus memberikan surat izin,” ungkapnya.

Ia mengungkapkan bahwa di SMPN 2 Cianjur semua siswa sudah menyerahkan surat izin dari orangtua untuk PTM. Pasalnya, hanya siswa yang mendapat izin dari orangtua saja yang bisa ikut serta dalam pembelajaran tatap muka.

“Kemudian selain itu sesuai dengan arahan pak Bupati pada hari pertama, materi pertama adalah bagaimana pemahaman tentang Covid-19,” kata dia.

Semua guru sudah dibekali agar menyampaikan pemahaman tentang Covid-19 kepada siswa, apa itu Covid-19, bagaimana pencegahannya, termasuk vaksinasi dan manfaatnya vaksin bagi peserta didik.

“Guru-guru diharapkan jadi duta Covid-19 untuk masyarakat yang kebetulan masyarakatnya adalah orangtua peserta didik. Jadi peserta didik dapat pemahaman dari guru, diharapkan peserta didik dapat menyampaikan di keluarganya masing-masing,” tandasnya.(afs/rez)

Tinggalkan Balasan