Opini

Soroti Aksi Geng Motor, Sosiolog Sebut Pelaku Hanya Ingin Cari Perhatian hingga Eksistensi

×

Soroti Aksi Geng Motor, Sosiolog Sebut Pelaku Hanya Ingin Cari Perhatian hingga Eksistensi

Sebarkan artikel ini
Soroti Aksi Geng Motor, Sosiolog Sebut Pelaku Hanya Ingin Cari Perhatian hingga Eksistensi
EKSISTENSI: Aksi bringas geng motor dan tindak kriminal bukan hanya dorongan ekonomi, namun lebih pada mencari perhatian dan eksistensi. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Aksi bringas geng motor dan pelaku tindak kriminal terutama yang masih berusia muda, ternyata memiliki motivasi khusus dalam setiap aksi kejahatan yang dilakukannya. Tidak melulu karena faktor ekonomi saja, namun sejumlah pakar menemukan fakta, bahwa para pelaku tersebut memiliki kecenderungan untuk mencari perhatian, baik di lingkungan rumah maupun sekolahnya.

Hal itu diungkapkan Pakar Sosiolog Universitas Indonesia (UI), Devie Rahmawati. Ia mengatakan, para pelaku kejahatan pun memiliki motivasi untuk mencari perhatian dan eksistensi akan dirinya. Sehingga, lanjutnya, semakin sadis melakukan aksinya, maka semakin dia dianggap luar biasa.

“Para pelaku ini mengalami krisis identitas. Mereka cenderung tidak memiliki panggung di lingkungan mereka. Ditambah usia mereka masih sangat muda dan labil. Jadi sangat jarang, jika genk motor melakukan aksi kejahatan sangat serius dan terencana,” ungkap Devie kepada Cianjur Today, Sabtu (13/3/2021).

Devie menilai, yang harus bertanggung jawab atas tindakan tersebut yakni orangtua sebagai orang terdekat dan paling dominan dalam lingkup kehidupan mereka. Sehingga menurutnya, orangtua harus bisa tegas mencabut Surat Izin Mengemudi (SIM), bahkan motor yang digunakan anak-anaknya.

“Dalam kondisi pandemi Covid-19 saat ini, semua orang lebih banyak di dalam rumah. Sekolah juga dilakukan daring atau online. Jadi mereka memanfaatkan waktu luangnya untuk hal yang kurang produktif atau tindakan yang bisa memuaskan kejenuhan mereka,” tambahnya.

Ia menyebut, selain orangtua, penjagaan di sekitar lingkungan pun harus lebih ditingkatkan lagi, misalnya dengan menghidupkan kembali siskamling atau ronda malam.

“Selain itu, kerja sama lingkungan sosial dan orang tua pun perlu bersinergi, sehingga penanggulangan aksi kriminalitas bisa diatasi sedini mungkin,” tandasnya.(afs)

Tinggalkan Balasan