CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Stigma negatif terhadap pasien Covid-19 di Cianjur masih menjadi masalah yang belum bisa teratasi. Bahkan, hal tersebut bisa membawa malapetaka lebih besar terhadap kasus Covid-19.
Seperti dikucilkannya keluarga, hancurnya usaha, dan lain sebagainya kerap menghantui pikiran pasien Covid-19. Tidak hanya untuk pasien positif, namun Orang dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien dalam Pengawasan (PDP) pun kerap menerima stigma itu.
Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, Yusman Faisal, mengatakan, stigma terhadap pasien Covid-19 masih menjadi masalah hingga saat ini.
“Stigma mungkin harus diisolasi sama tetangga dikucilkan, usaha takut gimana-gimana. Stigma ini yang sampai saat ini jadi problem,” tuturnya di Posko Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, Jumat (29/05/2020).
Selain itu, banyak masalah-masalah baru yang bisa saja ditimbulkan akibat stigma negatif ini. Bahkan, masalah baru itu bisa saja makin membahayakan banyak orang.
“Akhirnya banyak padien berbohong jadi tertutup. Jadi penyelidikan juga terhambat,” kata dia.
Menurutnya, perlu ada edukasi dari para tokoh masyarakat di tiap wilayah demi mengikis stigma negatif. Sehingga keluarga pasien Covid-19 tidak melulu dikucilkan.
“Harusnya ada edukasi juga ke tokoh masyarakat yang ada di tiap wilayah untuk bisa sedikit mengikis stigma itu bahwa penyakit ini bukan penyakit yang memalukan dan tak harus ditakuti berlebihan tapi waspada harus,” katanya.
Hal yang terpenting pada masa pandemi Covid-19 ini, lanjut Yusman, ialah penerapan protokol kesehatan. Mulai dari rajin cuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker.
“Kalau itu bisa diaplikasikan saya rasa sedikit demi sedikit stigma akan tidak terlalu hebat.” tutupnya.(afs/rez)
