CIANJURToday – Penggunaan stiker Cianjur Jago pada mobil dinas (mobdin) perlahan mulai menghilang, semenjak ditetapkannya status Irvan Rivano Muchtar (IRM) sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Beragam alasan dikeluarkan oleh pegawai Organsisai Perangkat Daerah (OPD). Mulai dari takut jadi sasaran pengrusakan oleh warga, hingga yang pernyataan ogah terhadap branding slogan pemerintahan era IRM.
“Iya kemarin saya copot stiker Cianjur Jago di mobdin, karena takut jadi sasaran kemarahan warga,” kata salah satu pegawai di Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang (PUPR), yang enggan disebutkan namanya kepada Cianjurtoday.com Kamis (20/12/2018).
Kata dia, sudah banyak juga kerabatnya yang bekerja pada dinas lainnya di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur yang mencopot stiker tersebut.
“Teman-teman di dinas lain juga sudah dipereteli stikernya kang. Soalnya mobdin itu sudah pakai plat nomor khusus warna merah, kenapa harus ditambah stiker lagi,” ujarnya.
Takut Jadi Sasaran dan Amukan Warga
Menurutnya, meskipun belum ada intruksi apapun mengenai pencopotan stiker atau embel-embel IRM, bentuk inisiatif dari para pegawai negeri tersebut diambil untuk menghindari hal buruk.
“Kita tahu sendiri kan kemarin setelah bupati ditangkap KPK, masyarakat malah merayakannya. Intinya kami takut ikut kena dampak negatif dari masyarakat,” tutupnya.(riz)
