CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Stok darah di Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Cianjur selama Ramadan mulai mengkhawatirkan. Hal ini akibat rendahnya jumlah pendonor dan masyarakat yang membutuhkan menjadi kesulitan mendapatkan darah.
Kepala PMI Kabupaten Cianjur, Rudi Syachdiar Hidayat menjelaskan, selama Ramadan biasanya tingkat pendonor sangat berkurang karena berbagai kecemasan dari pendonor, khususnya jika donor darah dilakukan siang hari.
“Kalau batal tidak batal, menurut ulama itu tidak membatalkan puasa sama seperti divaksin. Tetapi, kemungkinan badan menjadi lemas setelah donor karena tidak terbiasa,” jelas dia kepada Cianjur Today, Jumat (16/4/2021).
Maka dari itu, pihaknya menyarankan agar pendonor melakukan donor darah pada malam hari setelah berbuka puasa. Agar pendonor masih memiliki tenaga dan asupan vitamin yang baik.
“Kami berharap pada pendonor sukarela yang selalu tepat waktu mendonor, diharap untuk datang ke UDD. Karena kami juga mungkin akan menambah jam petugas sampai jam 22.00 Wib,” kata dia.
Rudy merasa khawatir kepada kelompok yang membutuhkan darah, sebab dengan situasi saat ini pasti banyak orang yang membutuhkan darah dan meminta bantuan pada PMI.
“Stok darah kami sedikit, saat ini saja masih di bawah 1.000 labu, padahal kebutuhannya di atas 1.500-1.800. Kadang-kadang kepada pasien yang memerlukan ini harus ada pendonor pengganti untuk menambah stok juga,” ungkap dia.
Stok darah PMI yang paling banyak saat ini adalah golongan O. Sementara yang paling dibutuhkan adalah darah golongan A. Rudi pun mengajak masyarakat untuk mau mendonorkan darahnya, agar stok darah Kabupaten Cianjur aman dan semua yang membutuhkan bisa terpenuhi.
“Mari kita sama-sama mendonorkan darah sambil berpuasa. Dengan niat sebagai ladang ibadah untuk berbagi kepada pasien atau orang yang membutuhkan darah,” tandas dia.(afs/sis)
