Berita

Sudah Berkerumun Tapi Masih Sehat, Warga Cianjur Tidak Takut Covid-19

Sudah Berkerumun Tapi Masih Sehat, Warga Cianjur Tidak Takut Covid-19

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Demo Penolakan Undang-undang Cipta Kerja atau Omnibus Law yang melibatkan ribuan masyarakat di depan Kantor DPRD Kabupaten Cianjur beberapa waktu lalu dinilai menjadi ancaman klaster baru Covid-19. Tetapi, dari demo penolakan tersebut membuat sejumlah warga Cianjur merasa tidak takut terhadap penyebaran virus.

Salah seorang warga Cianjur mengaku merasa baik-baik saja setelah mengikuti agenda unjuk rasa yang dipadati oleh kerumunan orang. Sugih (22) misalnya, alumni aksi 8 Oktober 2020 tersebut mengaku tidak mengalami gejala terpapar virus seperti yang ramai diinformasikan.

“Alhamdulilah sampai saat ini saya masih sehat, masih aktifitas dan kerja juga. Kalau sekiranya memang Covid-19 itu ada ya harusnya sudah ramai ada klaster baru di Cianjur. Tapi, nyatanya enggak, kan?” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (14/10/2020).

Ia menyebutkan, beberapa teman-teman buruh yang lain malah lebih ekstrim lagi. Mereka menyebut Covid-19 hanya sebatas bisnis pemerintah dan propaganda saja.

“Teman-teman saya bilangnya gitu. Emang sih kalau lihat dari kenyataan ya kita-kita yang ikut demo itu aman-aman dan sehat saja sampai sekarang,” ungkap dia.

Menanggapi hal ini, Juru Bicara Pusat Informasi Covid-19 Kabupaten Cianjur, dr Yusman Faisal mengatakan, para pendemo yang merasa sehat dan tidak apa-apa itu karena tidak diperiksa.

“Kan gak ada yang periksa pendemo, mungkin kalau ada swab pendemo kemungkinan ada yang positif dan itu bisa menyebarkan ke pendemo yang lain, yang sehat,” katanya.

Dijelaskan Yusman, pihaknya sebaagai bidang kesehatan selalu profesional dalam mengeluarkan hasil tes Covid-19. Yusman menyangkal orang yang beranggapan miring tentang hal itu, sebab pihaknya mengeluarkan hasil tes dengan bukti.

“Hasilnya itu sesuai dengan hasil labkes yang standar kementerian, jadi tidak ada intervensi dari pihak manapun. Kalau positif tidak mungkin di negatifkan, jadi ktia sampaikan, kalau negatif ya negatif, positif ya positif, kita profesional,” kata dia.

Selain itu, ia mengatakan, hasil tes Covid-19 dikeluarkan oleh Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda). Labkesda merupakan UPTD, bukan di bawah OPD. Ia pun menyebut, jika ada orang yang merasa tidak takut Cvodi-19 itu terlalu arogan.

“Saya tidak setuju kalau (anggapan pasien, red) dicovidkan itu. Tidak setuju. Karena di kesehatan itu profesional, tidak ada campur tangan lintas sektor atau lintas lainnya yang lebih tinggi.” tandasnya.(afs)

Exit mobile version