banner 325x300
Berita

Suka Duka Mahasiswa asal Cianjur di Tengah Lockdown Malaysia

×

Suka Duka Mahasiswa asal Cianjur di Tengah Lockdown Malaysia

Sebarkan artikel ini
Suka Duka Mahasiswa asal Cianjur di Tengah Lockdown Malaysia
Malaysia sebelum dan sesudah diberlakukan Lockdown. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Malaysia adalah salah satu negara yang memberlakukan kebijakan lockdown atau karantina wilayah. Diketahui Malaysia memberlakukan lockdown dari 18 Maret – 31 Maret 2020 yang kini diperpanjang hingga 14 April 2020. Hal itu dilakukan guna menghambat penyebaran virus corona atau Covid-19. Itu pun membuat Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Malaysia tidak bisa kembali ke Tanah Air untuk sementara.

Muhammad Nezard misalnya, ia merupakan mahasiswa asal Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur. Nezard kuliah di University Islam Perlis jurusan Islamic Banking & Finance, Malaysia. Ia pun membagikan pengalamannya berada di Malaysia ketika lockdown karena Covid-19.

Meskipun upaya pemerintahan Malaysia dinilai cukup bagus untuk menangani wabah Virus Corona atau Covid-19. Nezard mengatakan hal itu juga berimbas pada seluruh program atau kegiatan yang biasanya ada.

“Itu juga menyebabkan semua program atau event yang biasanya ada diundur dan semua kegiatan formal dinonaktifkan sementara. Contohnya STPM atau bisa dibilang UN di negara Indonesia. Perbedaan kebijakan pemerintah Malaysia dan Indonesia mengenai ini adalah di Malaysia waktu pelaksanaannya yang diundur, namun di Indonesia ditiadakan,” tuturnya saat dihubungi Cianjur Update, Minggu (28/03/2020).

Tidak Boleh Pulang

Ia menjelaskan, mahasiswa atau pekerja asing yang ingin pulang ke negara asalnya tidak diperbolehkan selama masa lockdown di Malaysia berlangsung. Tentara dan polisi Malaysia pun berpatroli di sepanjang jalan dan pusat perbelanjaan.

“Mereka juga tidak segan-segan akan memberi hukuman ke setiap orang yang keluar dari rumah tanpa keperluan apapun dan orang yang tidak menggunakan masker,” jelasnya.

Ia menyebut, kementrian agama di Malaysia mengimbau masyarakatnya untuk tidak sholat di masjid sementara waktu. Diperkirakan sudah tiga Minggu masyarakat Malaysia tidak melaksanakan salat Jumat.

“Namun mereka tidak mengeluh karena mereka paham,” ungkapnya.

Kini, suasana jalanan di Malaysia sangat berbeda dari hari-hari biasanya. Tak ada kemacetan karena tak ada kendaraan yang beroperasi. Bahkan, angkutan umum dan ojol pun tidak ada.

“Tidak hanya jalanan bahkan tempat perbelanjaan yang biasanya ramai pun sepi. Pemerintah Malaysia dan kerajaan menjamin kehidupan semua warga Malaysia selama lockdown, dengan memberi masker, obat-obatan, dan makanan. Itu pun berlaku untuk semua mahasiswa dan pekerja asing. Semoga orang-orang terhindar dari Covid-19. Salam dari mahasiswa Malaysia,” tandasnya.(afs/rez)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan