banner 325x300
Berita

Tanggapi Dugaan Pungli, Kepala SDN Megasari: Bentuknya Infak dan Tidak Ada Paksaan

×

Tanggapi Dugaan Pungli, Kepala SDN Megasari: Bentuknya Infak dan Tidak Ada Paksaan

Sebarkan artikel ini
Tanggapi Dugaan Pungli, Kepala SDN Megasari: Bentuknya Infak dan Tidak Ada Paksaan
BANTAH: Kepala SDN Megasari Bojongherang Cianjur bantah dugaan pungli terkait pembangunan pondasi sekolah. (Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Kepala SDN Megasari, Kelurahan Bojongherang, Cianjur, Pepe Sapei akhirnya angkat suara terkait adanya dugaan pungutan liar yang terjadi di sekolahnya.

Pepe menegaskan, tidak ada pungutan apapun dari pihak sekolah, yang ada hanya sekadar infak untuk melanjutkan pembangunan pondasi sekolah.

banner 325x300

“Dan sebetulnya hal tersebut bukan datang dari sekolah, tapi merupakan inisiatif orang tua siswa untuk mengumpulkan amplop. Bahkan tidak ada target harus berapa,” ujar Pepe kepada Cianjur Update di kantornya, Selasa (8/3/2022).

Baca Juga: Orang Tua Siswa Keluhkan Dugaan Pungutan Liar di SDN Megasari Cianjur

Menurutnya, kenapa pungutan ini memakai amplop, sebab kesepakatan dari para orang tua siswa, agar tidak ada yang merasa malu terkait besaran infak yang orang tua berikan.

“Jadi kemarin infaknya pun beragam, ada yang Rp3 sampai Rp20 ribu. Jadi itu bebas, bahkan tidak memberi pun tidak apa-apa, karena tidak ada paksaan sama sekali,” jelasnya.

Pepe mengatakan, pondasi ini diperuntukkan untuk memelihara tanah sekolah dengan sawah warga. Sebab, jika pondasi tidak segera terbangun, maka tanah tersebut lama kelamaan akan terkikis longsor dan khawarir merusak sawah warga.

“Selain itu, jika terus dibiarkan nanti belakang tenda sekolah dan WC sekolah akan rubuh terbawa longsor. Untuk itu kami segera membuat pondasi ini,” ungkapnya.

Kondisi tersebut, lanjut Pepe, dapat terlihat sendiri oleh orang tua siswa yang jika roboh, khawatir dapat membahayakan siswa. Sehingga, mereka berinisiatif untuk mengumpulkan infak tersebut.

“Tidak ada paksaan sama sekali dan juga bukan permintaan pihak sekolah, tapi dari inisiatif orang tua siswa. Bahkan, awalnya saya melarangnya, tapi karena sifatnya infak jadi saya persilakan,” tuturnya.

Belum Ada Dana Bantuan dari Pemerintah ke SDN Megasari

Ia mengungkapkan, untuk pembangunan pondasi ini belum ada yang membantu dari dinas terkait. Tapi, pihaknya akan terus berkoordinasi dan meminta pemerintah agar segera mendapatkan bantuan.

“Saya berharap pembangunan pondasi ini bisa segera selesai dan kami juga akan ajukan ke dinas terkait agar bisa mendapat bantuan,” paparnya.

Sebelumnya diberitakan, sejumlah orang tua siswa SDN Megasari, Kelurahan Bojongherang, Kecamatan Cianjur mengeluhkan dugaan pungutan liar berupa sumbangan pembangunan pondasi gedung dari pihak sekolah.

Salah seorang orang tua siswa, MT(38) mengatakan dugaan pungutan liar ini bermula saat empat anaknya yang bersekolah di SDN Megasari mendapat amplop kosong dengan cap sekolah.

Amplop tersebut oleh pihak sekolah diminta untuk diisi dengan uang sumbangan yang rencananya sebagai biaya pembangunan dengan tidak menyebut nominalnya.

“Ada amplop dari sekolah harus diisi uang. Ada stempel sekolah amplopnya juga. Minta duit untuk pembangunan pondasi, gak tahu pondasi apa,” terang MT kepada Cianjur Update, Senin (7/3/2022).

Ia mempertanyakan banyaknya pungutan liar yang kerap orang tua siswa terima. Sebelumnya, MT mengaku mendapatkan permintaan iuran untuk cinderamata guru. Selain itu juga, siswa harus membeli buku LKS serta biaya fotocopy.

“Minggu kemarin pernah iuran untuk beli cindera mata guru. Kalau LKS, mungkin masih wajar. Tapi ini yang aneh, biaya pondasi, harus kami isi uang. Amplopnya ini juga ke semua siswa dapat. Apalagi anak saya ada empat yang berekolah di sana, berarti ada empat amplop yang harus saya isi,” terang MT.

Selain itu, MT mengaku tidak hanya ia yang menerima permintaan sumbangan tersebut, orang tua siswa lain juga mendapatkannya.

Baca Juga: Berantas Pungutan Liar, Tim Saber Pungli Jabar Gelar Supervisi di Cianjur

“Saya juga bertanya ke teman sesama orang tua siswa, mereka juga sama, dapat amplop kosong untuk sumbangan biaya pembangunan sekolah katanya,” jelas MT.(ren/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan