Berita

Tebing Setinggi Tujuh Meter Longsor di Campakamulya, Dua Bangunan Madrasah Rusak

×

Tebing Setinggi Tujuh Meter Longsor di Campakamulya, Dua Bangunan Madrasah Rusak

Sebarkan artikel ini
Tebing Setinggi Tujuh Meter Longsor di Campakamulya, Dua Bangunan Madrasah Rusak
LONGSOR: Longsor di Campakamulya, dua bangunan madrasah dan rumah warga rusak parah. (Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Tebing setinggi tujuh meter longsor dan menerjang dua bangunan Madrasah Aliyah (MA) Nurul Aklam di Kampung Bojongkopo RT 05/RW 01, Desa Sukabungah, Kecamatan Campakamulya, Kabupaten Cianjur.

Tak hanya merusak fasilitas pendidikan, bencana longsor di Campakamulya yang terjadi Minggu (19/9/2021) malam itu pun, mengakibatkan satu rumah milik warga rusak parah.

Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam peristiwa itu, namun kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah.

Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur, Mokh Irfan Sofyan mengatakan, peristiwa itu terjadi setelah hujan deras mengguyur kawasan itu.

Akibatnya, tebing setinggi tujuh meter longsor dan menimpa dua bangunan sekolah serta satu rumah warga.

“Dua bangunan rusak diterjang longsor, di antaranya satu bangunan kelas dan ruang guru. Selain itu, satu rumah warga juga rusak, tapi tak ada korban dalam peristiwa tersebut,” kata Irfan kepada wartawan, Senin (20/9/2021).

Irfan menjelaskan, jajarannya masih melakukan penanganan di lokasi kejadian untuk mengantisipasi terjadinya longsor susulan.

Sementara itu, Kepala MA Nurul Aqlam, Herlan mengungkapkan, longsor tersebut terjadi setelah hujan deras selama beberapa jam turun dan mengakibatkan dinding penahan tebing longsor hingga menimpa bangunan sekolah.

“Akibat hujan deras yang mengguyur selama beberapa jam, tembok penahan tebing setinggi tujuh meter pun roboh akibat tidak kuat menahan tanah,” kata Herlan.

Akibat tanah longsor itu, kata Herlan, dua ruangan terdiri dari ruang guru dan ruangan kelas XII rusak parah, karena terjangan tanah dan material longsor.

“Tidak ada korban jiwa dan luka akibat bencana itu, namun jarak antara tebing dengan bangunan sekolah yang sangat dekat membuat dua bangunan kelas lainnya juga ikut terancam,” jelas dia.

Herlan mengungkapkan, saat bencana terjadi para santri tengah belajar di bangunan yang tak jauh dari tebing yang mengalami longsor. Sejumlah santri pun langsung dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

“Untungnya, anak-anak santri sedang belajar di bangunan yang satu lagi, jadi saat kejadian tidak ada korban,” imbuhnya.

Menurutnya, lebar longsoran kurang lebih 10 meter dengan jarak antara tebing dengan bangunan sekitar dua meter.

“Dua ruangan kelas yang lain pun masih terancam roboh,” tandasnya.(afs/sis)

Tinggalkan Balasan