banner 325x300
Berita

Terkendala Alat Produksi, Petani Gula Aren di Cianjur Minta Bantuan Pemerintah

×

Terkendala Alat Produksi, Petani Gula Aren di Cianjur Minta Bantuan Pemerintah

Sebarkan artikel ini
Terkendala Alat Produksi, Petani Gula Aren di Cianjur Minta Bantuan Pemerintah
KENDALA: Banyaknya kendala dalam produksi, petani gula aren di Kecamatan Naringgul berharap perhatian dan bantuan dari Pemkab Cianjur. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Naringgul – Produksi gula aren di Desa Naringgul, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur kini sedang mengalami penurunan. Pasalnya, para petani mengeluhkan kesulitan mendapatkan fasilitas dan alat-alat produksi karena terbatasnya modal usaha.

Ujang Sumpena (42) misalnya, seorang petani gula aren di Kampung Cisirem, Desa Naringgul mengungkapkan, kendala produksi gula aren di antaranya adalah alat-alat yang harus dibeli untuk proses produksi.

“Ada alat yang harus kami beli, seperti pengering gula semut, agar kadar airnya bisa berkurang. Selain itu juga kami membutuhkan perlengkapan pendukung pemanggangan dan alat seperti blower untuk proses penggarangan gula semut,” tuturnya kepada Cianjur Today, Selasa (2/3/2021).

Ia mengungkapkan, dalam satu hari produksi rata-rata bervariatif, ada yang 40-50 kilogram per hari, tergantung banyaknya pohon aren yang produktif.

“Saya dan para petani lainnya pernah mengajukan alat kadar PH, karena kami sangat memerlukannya juga. Alat itu membantu kami mempercepat waktu proses pembuatan gula aren,” ungkapnya.

Ia berharap, pemerintah bisa memperhatikan nasib para petani gula aren, khususnya di wilayah Desa Naringgul.

“Harapannya kami sebagai masyarakat ingin diperhatikan. Pertama masalah pemasaran, karena memang lingkup pemasaran gula aren kami saat ini sangat terbatas,” tuturnya.

Ia menjelaskan, anggaran dari inden saat ini sangat menghambat petani gula aren. Karena menurutnya, kalau harga pasaran biasa seperti gula toros misalnya Rp15 ribu, jika dibeli sama inden karena dia sudah pinjem uang duluan, kadang harga gula turun menjadi Rp10 ribu.

“Makannya kami sebagai petani ingin ada wadah dari pemerintah untuk memfasilitasi semua kebutuhan dan kendala tersebut. Kami butuh perhatian dari pemerintah,” pungkasnya.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan