Berita

Terungkap! Ini Alasan Anak STM Selalu Ricuh Saat Unjuk Rasa

×

Terungkap! Ini Alasan Anak STM Selalu Ricuh Saat Unjuk Rasa

Sebarkan artikel ini
Terungkap! Ini Alasan Anak STM Selalu Rusuh Saat Unjuk Rasa
Unjuk Rasa penolakan UU Cipta Kerja di Kantor DPRD Cianjur ricuh. (Foto: Afsal Muhammad/Cianjurtoday.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Unjuk rasa yang ricuh biasanya selalu ada hubungannya dengan anak STM. Dalam, kegiatan unjuk rasa baik itu ketika penolakan UU Cipta Kerja atau pun penolakan UU KPK yang terjadi beberapa waktu lalu.

Namun, yang masih menjadi pertanyaan di benak masyarakat adalah kenapa anak STM selalu rusuh ketika berada dalam aksi unjuk rasa? Salah seorang pelajar di salah satu SMK di Kabupaten Cianjur, BD (16) mengatakan, pelajar bukan cuma ingin pamer kekuatan atau ikut-ikutan semata.

“Saya mah minimal, bisa memberikan peran buat masyarakat atau mahasiswa yang kemarin demo tapi gak ditanggapi terus,” tuturnya kepada Cianjur Update, Rabu (14/10/2020).

Meskipun demikian, pelajar sekolah yang mengikuti demo kadang tidak paham tentang apa yang diperdebatkan massa aksi. Pelajar kerap emosi karena melihat massa aksi yang terus berorasi tapi tidak ditanggapi.

“Kadang saya juga kesel lihatnya. Walaupun memang nggak paham Omnibus Law, tapi kalau lihat masyarakat yang aksi tapi nggak didengerin, ya marah,” kata dia.

Mengenai ricuh yang terjadi ketika unjuk rasa penolakan UU Omnibus Law di DPRD Cianjur, ia menjelaskan, anak STM tidak sepenuhnya menjadi penyusup. Banyak ormas, geng motor, atau oknum lain yang ikut memperkeruh suasana.

“Kemarin itu yang rusuh nggak semua dari anak STM atau anak sekolah. Kebanyakan malah dari geng motor. Pas ricuh juga kita mah lari aja, takut ketangkap.” kata dia.

Banyak Anak SMA yang Ditangkap

Sebelumnya, unjuk rasa penolakan Omnibus Law di depan Kantor DPRD Cianjur, Kamis (08/10/2020) lalu sempat ricuh hingga terjadi bentrokan antara massa aksi dengan aparat kepolisian.

Kapolres Cianjur, AKBP Mohammad RIfai menduga kelompok yang menjadi biang kerusuhan ialah kelompok bertuliskan A, yang diartikan kemungkinan adalah anarko. Bahkan, ada pelajar SMA yang ikut merusuhkan.

“Yang kami lihat di jalan ada tulisan A, itu kita artikan mungkin anarko atau kelompok lain yang kita definisikan lagi yang sekarang telah diamankan di Polres Cianjur, sekitar 60 lebih. Usia 15-18 tahun, jadi ada anak SMA yang akan kita panggil guru dan orang tuanya,” katanya, Kamis (08/10/2020).(afs)

Tinggalkan Balasan