CIANJURTODAY.COM, Haurwangi – Alis Juariah, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) atau Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Desa Haurwangi, Kecamatan Haurwangi, Kabupaten Cianjur, hilang kontak selama 21 tahun dengan keluarganya. Selama itu pula pihak keluarga tidak bisa mengetahui keadaan dan keberadaan Alis yang bekerja di Arab Saudi.
Terakhir kali Alis mengirim surat kepada keluarganya pada tahun 2004. Isi surat itu memberitahukan bahwa dirinya tidak betah dan ingin pulang. Alis juga mengalami penganiayaan bahkan sempat disekap di dalam kamar mandi oleh majikannya.
Baca Juga: TKI Asal Cianjur Meninggal Dunia di Malaysia
Mengetahui adanya hal itu, Asosiasi Tenaga Kerja Indonesia Raya (Astakira) pun turun tangan. Astakira langsung menghubungi keluarga Alis untuk membantu menemukan keberadaannya.
Ketua DPC Astakira, Ali Hildan, mengatakan pihak keluarga mengaku sempat mengajukan laporan ke desa setempat. Selain itu juga pihak keluarga pernah melaporkan ke instansi yang berkaitan.
Namun tidak ada tindak lanjut yang membuahkan hasil. Saat ini pihak keluarga mengharapkan bantuan untuk membantu menemukan keberadaan Alis.
Baca Juga: Akhirnya, Keluarga Aminah Ditemukan di Sukaluyu
“Kami telah mencari infomasi kebeberadaan ibu Alis ini, sudah 21 tahun tidak kabar ke keluarganya” tuturnya.
Astakira telah menghubungi berbagai pihak untuk menggali informasi. Bahkan sampai ke Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Arab Saudi.
“Kami telah mengubungi KBRI di sana, data sudah masuk ke sana dan insyaallah secepatnya bisa ditangani. Bahkan kami sudah menghubungi kedubesnya tapi belum nyaut,” tambahnya.
Ia mengatakan, pemerintah harus bergerak cepat menangai kasus TKI di luar negeri. Selain Alis, ada beberapa kejadian serupa menimpa TKI.
“Kasus ini bukan hanya satu, ada beberapa kejadian selain ibu Alis ini. Pemerintah masih lemah dalam.pengurusan kasus TKI seperti,” katanya. (ct3)
Reporter : Arif Syarifudin
Editor : M Reza Fauzie
