banner 325x300
Berita

Uang Jutaan Raib, Pedagang Kopi di Pamoyanan Cianjur jadi Korban Telepon Hipnotis

×

Uang Jutaan Raib, Pedagang Kopi di Pamoyanan Cianjur jadi Korban Telepon Hipnotis

Sebarkan artikel ini
Uang Jutaan Raib, Pedagang Kopi di Pamoyanan Cianjur jadi Korban Telepon Hipnotis
HIPNOTIS: Seorang pedagang kopi asal Kampung Loji, Desa Pamoyanan, Cianjur jadi korban hipnotis. (Foto: Afsal Muhammad/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Seorang pedagang kopi asal Kampung Loji, Desa Pamoyanan, Kecamatan Cianjur Yulia (40) menjadi korban telepon hipnotis. Ia pun mengalami kerugian hingga jutaan rupiah.

Yulia mengaku, ada nomor tak dikenal yang meneleponnya pada Selasa (28/9/2021) malam. Penelepon mengaku sebagai anak Yulia bernama Egi. Ia pun mengira bahwa itu adalah nomor baru anaknya.

“Malam, dia nelepon ngakunya anak saya. Ya, akhirnya saya basa-basi menanyakan kabar dan dia bilangnya mau ke rumah besok pagi untuk merawat suami saya yang sedang sakit,” jelas dia kepada Cianjur Today, Kamis (30/9/2021).

Namun, keesokan paginya pada Rabu (29/9/2021), Yulia kembali ditelepon oleh nomor tersebut dan penelepon mengaku ditilang polisi.

“Sekitar jam 10 pagi, saya disuruh transfer senilai Rp1,5 juta agar bisa membuat dia bisa bebas tilang,” ungkap Yulia.

Tanpa sadar, Yulia pun melakukan transaksi elektronik pada nomor rekening yang diminta oleh penelepon tak dikenal tersebut.

“Tanpa sadar saya transfer. Setelah sadar, saya telepon anak saya ke nomor lama dan ternyata anak saya masih di Jakarta, masih kerja,” jelas dia.

Setelah itu, suara telepon berganti pada orang lain yang mengaku polisi. Ia kemudian meminta uang senilai Rp20 juta.

“Dia bilang, kalau nggak ada Rp5 juta saja dulu. Untungnya saya tidak sampai mentransfer, karena sempat disuruh pinjam ke tetangga,” ungkap Yulia.

Akan tetapi, Yulia mengaku bersyukur masih bisa berjualan dengan tabungan dan menjual perhiasannya. Ia berusaha menghindari stres, akibat jadi korban telepon hipnotis.

“Ya, mending ikhlaskan saja, saya nggak ngelapor ke polisi. Habis mau gimana lagi,” ucap Yulia.

Ia juga heran, mengapa si penelepon bisa tahu bahwa suaminya memang sedang sakit. Yulia menyebut, si penelepon memberitahu agar ia tidak mengadu ke suaminya.

“Anehnya, dia tahu kalau suami saya sedang sakit. Dia juga bilangnya jangan ngasih tahu suami saya,” tutup Yulia.(afs/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan