CIANJURUPDATE.COM – Setelah setahun lebih tidak ada kasus yang terjadi, Brunei Darussalam pun belum lama ini mengumumkan kebebasannya dari wabah Covid-19 ini.
Sebagai bentuk rasa syukur, negara yang menerapkan hukum Islam ini pun melakukan anjurkan warganya untuk terus memperbanyak membaca Al-Quran.
Tidak hanya itu, ada 11 langkah pencegahan lainnya juga pemerintah berlakukan secara ketat.
Perdana Menteri Brunei Darussalam, Sultan Hassanal Bolkiah mengatakan, pihaknya mewajibkan warganya untuk selalu membaca Al-Quran yang menjadi perisai ancaman wabah Covid-19 ini.
Menurutnya, jika Al-Quran terus dibaca, maka tidak perlu ragu lagi, jika negara akan mendapat berkah dan selalu tersinari oleh cahaya.
“Semua generasi, baik yang ada saat ini maupun yang akan lahir di hari kemudian, adalah generasi yang akan mendawamkan (melazimkan) baca Al-Quran,” tegasnya.
Selain anjuran membaca Al-Quran, ada 11 langkah lain yang diterapkan demi mendukung dan mempertahankan prestasi ini. Salah satunya adalah memperketat kunjungan warga negara asing.
Sejak 15 September 2020 lalu, warga negara asing hanya bisa masuk ke Brunei Darussalam untuk perjalanan bisnis penting dan pertimbangan lain.
Setiap pengunjung yang tiba di Brunei, harus dengan persetujuan dan dokumentasi yang sesuai dari pemerintah Brunei.
Pengunjung asing juga diminta menjalani masa isolasi diri minimal dua sampai 14 hari di pusat pemantauan pemerintah Brunei.
Berikut 11 langkah pencegahan Covid-19 yang menjadi rahasia Brunei Darussalam bebas Covid, seperti melansir dari laman www.mtic.gov.bn:
- Pembangunan Gedung Pusat Isolasi Nasional di Daerah Tutong untuk menampung pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk dipantau ketat.
- Adanya pembangunan gedung tambahan Laboratorium Rujukan Virologi Nasional di Kampung Sumbiling, Bandar Seri Begawan untuk meningkatkan kapasitas dan mempercepat proses pengujian laboratorium Covid-19.
- Penyediaan Pusat Pemantauan bagi orang asing, warga negara dan penduduk Brunei Darussalam yang masuk Brunei dari luar negeri untuk melakukan karantina.
- Penyediaan alat lenilaian mandiri healthinfo.gov.bn untuk membantu individu menilai apakah mereka memiliki gejala Covid-19.
- Pembukaan sementara jembatan tautan Distrik Brunei-Muara untuk memfasilitasi akses ke distrik Temburong. Jembatan ini buka dari pukul 06.00 pagi sampai 18.00 sore saja, setiap hari mulai 19 Maret 2020.
- Pemberian tunjangan khusus (Gaji) $400 per bulan yaitu RM1242.80 khusus untuk dokter, perawat, paramedis, pengemudi, ambulans, sukarelawan, petugas kebersihan, penjaga keamanan, dan semua yang bekerja dengan Kementerian Kesehatan Brunei.
- Pemantauan harga barang untuk barang seperti beras, gula, dan barang kebutuhan pokok lainnya seperti hand sanitizer dan masker wajah untuk melindungi konsumen.
- Memperkuat layanan telekomunikasi untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat.
- Melakukan penutupan sementara masjid, surau, dan tempat ibadah di seluruh Brunei Darussalam.
- Acara-acara keramaian atau perkumpulan termasuk pesta pernikahan dan acara olahraga untuk sementara waktu tidak diberi izin.
- Tempat makan termasuk rumah makan, warung, kafe, foodcourt, warung makan dan sejenisnya tidak boleh menyajikan makanan di tempat. Hanya diperbolehkan menyediakan makanan untuk takeaway saja.
Kompleks dan fasilitas olahraga tertutup di seluruh negeri termasuk pusat kebugaran, pusat bowling dan lapangan golf serta museum dan galeri, pusat pemuda, perpustakaan nasional tutup beroperasi.
Demikian, ikhtiar dan langkah pencegahan yang Brunei Darussalam lakukan dalam menangani wabah Covid-19.
Semoga kita bisa mengambil ibrah dan mudah-mudahan Allah Ta’ala berkenan menjauhkan Indonesia dari wabah dan bala.
Berdasarkan laporan, Brunei Darussalam sudah tidak mempunyai kasus baru Covid-19 selama setahun. Negara berpopulasi 450.000 penduduk itu pertama kali melaporkan kasus Covid-19 pada 9 Mei 2020 lalu.(ega/sis)
