Berita

Usai Divaksin, Seorang Warga di Sukaratu Bojongpicung Alami Benjolan dan Kejang-kejang

×

Usai Divaksin, Seorang Warga di Sukaratu Bojongpicung Alami Benjolan dan Kejang-kejang

Sebarkan artikel ini
Ahmad terbaring lemah di rumahnya.

CIANJURUPDATE.COM, Bojongpicung – Ahmad Solihin (37) seorang warga Kampung Citapen RT 02/RW 04 Desa Sukaratu, Kecamatan Bojongpicung, Kabupaten Cianjur alami benjolan dan kejang-kejang usai divaksin.

Pria yang memiliki dua orang anak balita ini sebelumnya menjalani vakdinasi Covid-19 di Puskesmas Bojongpicung beberapa waktu lalu.

Kini suami dari perempuan bernama Siti Fatonah itu tergolek lemas di atas kasur tengah rumah milik orang tuanya. Ia pun harus menahan kesakitan hampir setiap saat, terlebih pada malam hari.

Ketika ditemui di rumahnya, Ahmad Solihin menceritakan ia bekerja sebagai pelayan di salah satu toko di Pasar Dermaga Bojongpicung.

Pada Kamis 8 Juli 2021 lalu, seluruh pelayan toto digiring ke Puskesmas Bojongpicung untuk divaksin yang kedua.

Setelah selesai divaksin, Solihin mendadak pusing dan mual. Ia pun langsung minta izin untuk pulang. Namun sesampainya di rumah, mual dan pusing semakin menjadi hingga terjadi muntah-muntah.

Besok harinya, pusing dan mual hilang namun sekujur tubuh mendadak alergi gatal-gatal dan keluar bentolan besar. Saat itu juga Solihin diantar istrinya berangkat ke Puskesmas guna perawatan lebih lanjut.

Satu hari dirawat di Puskesmas, ia pub langsung pulang karena alerginya sembuh. Namun besoknya kaki dan tangan kanan Solihin kejang-kejang tak bisa bergerak.

Ia pun kembali berobat lagi ke Puskesmas Bojongpicung dan langsung dirujuk untuk dirawat di RSUD Cianjur.

Solihin menjalani perawatan di RSUD Cianjur selama 5 hari dan dipulangkan karena kejang di tangan dan kaki dianggap sudah sembuh. Organnya sudah bisa bergerak namun belum normal seperti semula.

Baru juga sepekan di rumah sambil belajar jalan kaki, timbul benjolan di bawah ketiak sebelah kanan.

Tiap hari terus membesar dan sekarang sudah sebesar kepalan tangan orang dewasa. Akibatnya setiap malam mendenyut denyut terasa sakit.

“Datang malam rasanya enggan, karena pasti mendenyut denyut kesakitan, hingga tak bisa tidur,” kata Ahmad Solihin, Minggu (22/8/2021).

Kepala Desa Sukaratu Bojongpicung, Rahmat (60) menambahkan, memang benar adanya kondisi Ahmad Solihin sekarang sedang sakit dan pihaknya mengaku telah dua kali menjenguknya.

Setelah mendengar cerita dari Solihin dan kelaurganya, Rahmat merasa heran dan aneh karena setelah divaksin yang kedua kalinya mendadak penyakit datang hingga sekarang kondisi salah satu warganya semakin melemah.

Maka dengan itu, pihaknya terus melakukan upaya agar Solihin sembuh. “Dalam waktu dekat akan dibawa lagi ke RSUD Cianjur guna perawatan lebih lanjut dan SKTM-nya sekarang sedang diurus,” pungkasnya.

Juru Bicara Pusat Informasi dan Koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Cianjur, Yusman Faisal menjelaskan kondisi yang dialami Ahmad Solihin (37).

Menurutnya, apa yang terjadi pada warga salah satu Sukaratu Bojongpicung itu baru terjadi kali ini saja. Namun jika dikaitkan dengan dampak vaksin, kata Yusman, rasanya terlalu prematur.

Harus dilakukan penelitian terlebih dahulu kepada kedua belah pihak, yaitu penelitian pada penderita dan pada medis dengan teliti serta akurat.

Sebab, tim medis sebelum melakukan vaksinasi harus melakukan penelitian secara akurat. Melakukan diialog dengan calon yang akan divaksin dan peserta vaksin pun diharapkan tidak menutup diri melainkan harus terang-terangan ketika ditanyai medis.

“Mengenai hasil pemeriksaan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dialami Ahmad Solihin, itu sedang diproses yang hasilnya belum diketahui. Prosesnya cukup lama mulai dari tingkat kabupaten masuk ke provinsi sampai ke pusat yang penelitiannya cukup akurat dan memakan waktu,” ucapnya.

Sementara itu Camat Bojongpicung, Ejen Jenal Mutakin menambahkan, memang benar bahwa Ahmad Solihin pada bulan lalu dikabarkan menderita sakit setelah divaksin. Namun hal itu telah dilakukan upaya pengobatan secara intensif di Puskesmas Bojongpicung dan di RSUD Cianjur.

Selain itu, pihaknya sempat menengok Ahmad Solihin sebanyak dua kali. Pertama ketika di Puskesmas Bojongpicung dan yang kedua kalinya ke rumahnya.

Ia mengharapkan pada seluruh warga Kecamatan Bojongpicung bila sedang diwawancarai medis ketika hendak divaksin dapat jujur dan terus terang, jangan ada yang ditutupi,

“Andai memiliki riwayat suatu penyakit ucapkan saja dengan jujur supaya tidak terjadi yang tidak diinginkan semua pihak,” pungkasnya.(asi/afs/rez)

Tinggalkan Balasan