Berita

Usia Siapa yang Tahu

×

Usia Siapa yang Tahu

Sebarkan artikel ini
Chairul Fauzi Rosidian, M.Pd. (Pengajar PPKn SMAN 2 Cianjur)
Chairul Fauzi Rosidian, M.Pd. (Pengajar PPKn SMAN 2 Cianjur)

Astaghfirullohal ‘Adzim
Bismillahirrohmaanirrohiim
Insyaaallah niat karena Allah.

“Tidak sempurna iman salah seorang dari kalian sampai dia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri” (HR. al-Bukhâri no. 13, Muslim no. 40 , an-Nasâ’i no. 5031, at-Tirmidzi no. 2515 dan Ibnu Mâjah no. 66).

“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

“Setiap orang akan dikumpulkan bersama orang yang ia cintai.” (HR. Bukhari, no. 6170; Muslim, no. 2640)

كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ ۗ ثُمَّ اِلَيْنَا تُرْجَعُوْنَ

“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan.” (QS. Al-Ankabut : 57)

Kita tidak pernah tahu, kapan, di mana, bersama siapa, sedang apa dan bagaimanakah proses sakaratul maut kita.

Kita selalu berharap kepada Alloh agar dapat diwafatkan dalam keadaan Husnulkhatimah. Sebagai cita-cita tertinggi dalam hidup bila boleh memilih meninggal dengan cara apa, saya menginginkan meninggal dalam keadaan sedang melakukan proses pembelajaran kapada murid atau kepada anggota keluarga. Baik di sekolah atau di rumah dengan diakhiri mengucap dua kalimat Syahadat :

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ

“Asyhadu allaa ilaaha illallaah, wa asyhaduanna Muhammadar Rosuululloh”._

“Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan melainkan Allah. Dan aku bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah”.

Selagi ada kesempatan dan sisa umur, tak mesti menunggu Hari Raya Idulfitri, meski pada umumnya momentum untuk saling memohon maaf dan memaafkan lumrah dilaksanakan saat Idulfitri.

Pada kesempatan ini izinkan saya memohon maaf apabila terdapat ucapan atau perbuatan yang pernah menyinggung perasaan semua. Semata-mata karena khilaf saya, entah itu disengaja ataupun tanpa saya sadari.

Kewajiban kita hanyalah saling mengingatkan satu sama lain. Tidak punya daya dan upaya untuk mengubah seseorang, kecuali atas pertolongan Allah karena perubahan (memaafkan) atau perubahan ke arah yg lebih baik (Hijrah). Semata-mata hak perogratif-Nya Allah (Hidayah), dengan didasari kepada keinginan (niat) yang kuat dari hamba-Nya untuk mengubah keadaan menjadi lebih baik, sesuai Firman-Nya dalam QS. Ar-Rad : 11

لَهُ مُعَقِّبَاتٌ مِنْ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِ يَحْفَظُونَهُ مِنْ أَمْرِ اللَّهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۗ وَإِذَا أَرَادَ اللَّهُ بِقَوْمٍ سُوءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُ ۚ وَمَا لَهُمْ مِنْ دُونِهِ مِنْ وَالٍ

“Baginya (manusia) ada malaikat-malaikat yang selalu menjaganya bergiliran, dari depan dan belakangnya. Mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap suatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya dan tidak ada pelindung bagi mereka selain Dia.” (QS. Ar-Rad : 11)

Semoga, segala ilmu, harta, dan amal perbuatan kita dinilai Allah menjadi ibadah yang akan setia menemani kita di akhirat nanti (Alam Kubur, Alam Barzah (Padang Mahsyar), Yaumil Mizan)) dan kelak yang dapat menuntun kita kepada pintu surga-Nya Allah yang sesuai dengan Ffrman-Nya :
يَا أَيَّتُهَا النَّفْسُ الْمُطْمَئِنَّةُ (27) ارْجِعِي إِلَى رَبِّكِ رَاضِيَةً مَرْضِيَّةً (28) فَادْخُلِي فِي عِبَادِي (29) وَادْخُلِي جَنَّتِي (30)

“Hai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. Al-Fajr: 27-30)

Wallohu A’lam Bissawab.

Tinggalkan Balasan