Berita

Warga Tiga RW di Cibeber Cianjur Keracunan Massal, Diduga dari Kulit Sapi

×

Warga Tiga RW di Cibeber Cianjur Keracunan Massal, Diduga dari Kulit Sapi

Sebarkan artikel ini
KERACUNAN: Sejumlah warga Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Cianjur mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang dijual pedagang keliling.(Foto: Istimewa)
KERACUNAN: Sejumlah warga Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Cianjur mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan yang dijual pedagang keliling.(Foto: Istimewa)

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Sejumlah warga Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Cianjur mengalami keracunan massal, diduga setelah mengonsumsi kulit sapi yang dijual pedagang keliling.

Diketahui, warga yang menjadi keracunan makanan tersebut berasal dari tiga RW yaitu, RW 06, RW 05 dan RW 07, Desa Salagedang, Kecamatan Cibeber, Cianjur.

Menurut informasi, para korban awalnya membeli olahan makanan kulit sapi dan pepes ikan untuk dijadikan menu santapan berbuka puasa dan sahur.

Makanan itu dibeli pada dua hari yang lalu dari pedagang keliling yang biasa berjualan di daerah tersebut.

Bidan setempat, Nuraidah mengatakan, awalnya hanya satu pasien yang datang ke kliniknya. Pasien mengalami gejala mual dan muntah serta buang air yang tak henti.

“Awalnya satu pasien, seorang ibu hamil dengan gejala seperti keracunan. Namun cepat dirujuk ke rumah sakit untuk penanganan yang lebih khusus,” tuturnya kepada wartawan, Jumat (7/5/2021).

Selain itu, ada salah seorang warga Desa Salagedang terindikasi keracunan. Berangsur-angsur warga lainnya ikut mengalami gejala yang sama.

“Sampai Kamis malam, warga yang mengalami gejala keracunan makanan bertambah banyak. Beberapa pasien berangsur pulih dan ada tujuh warga yang dirujuk ke puskesmas serta dua orang di rawat di dr Bima,” tuturnya.

Dokter Umum Instalasi Gawat Darurat (IGD) Puskesmas Cibeber, dr Wina mengatakan, total pasien yang mengalami gejala tersebut berjumlah 29 orang.

“Menurut keterangan sampai saat ini ada 29 orang pasien yang mengalami keracunan makanan,” ungkap Wina.

Saat ini, penyebab keracunan yang dialami masyarakat Desa Salagedang masih dilakukan uji sampel di laboratorium dan hasilnya belum keluar.

“Kami belum bisa memastikan penyebabnya karena sedang dilakukan penyelidikan di laboratorium dan hasilnya belum keluar. Ditakutkan ada indikasi penyebabnya berasal dari makanan selain makanan yang umum dikonsumsi masyarakat sebelum mengalami keracunan,” ungkap dia.

Selanjutnya, kasus keracunan masyarakat Desa Salagedang tengah ditangani Polsek Cibeber untuk dilakukan penyelidikan asal makanan yang dibawa oleh pedagang tersebut.(afs/rez)

Tinggalkan Balasan