banner 325x300
Berita

Wow! Bunga Bangkai Setinggi 2,89 Meter Mekar di Kebun Raya Cibodas

×

Wow! Bunga Bangkai Setinggi 2,89 Meter Mekar di Kebun Raya Cibodas

Sebarkan artikel ini
Wow! Bunga Bangkai Setinggi 2,89 Meter Mekar di Kebun Raya Cibodas
MEKAR: Bunga bangkai setinggi 2,89 meter mekar di KRC. (Foto: Rendi Irawan/cianjurupdate.com)

CIANJURUPDATE.COM, Cipanas – Bunga Bangkai atau dalam bahasa Latin disebut Amorphophallus Titanum setinggi 2,89 meter dan diameter 145,5 sentimeter mekar di Kebun Raya Cibodas (KRC), Rabu (13/10/2021).

Bunga bangkai ini sudah sangat terkenal di masyarakat, karena memiliki hubungan yang sangat besar dan merupakan tumbuhan dengan perubahan terbesar di dunia.

Manager KRC, Marga Agrianto mengatakan, pada Rabu 13 Oktober 2021, bunga bangkai dengan koleksi 76i Kebun Raya Cibodas (KRC) tersebut mekar penuh pada pukul 00.31 Wib.

“Koleksi yang saat ini mekar dengan tinggi bunga 2,89 meter dan diameter 145,5 cm ini sudah empat kali mekar,” ujarnya kepada Cianjur Today, Rabu (13/10/2021).

Dia menjelaskan, bunga bangkai mekar dalam waktu empat tahun sekali dan memiliki karakteristik yang tidak dapat diprediksi. Bunga itu sudah terlihat mulai pecah kelopak sejak satu hari sebelumnya, hingga mekar sempurna.

Tahun lalu, bunga dengan jenis yang sama sempat mekar sempurna dan lebih tinggi. Dibandingkan tahun sebelumnya, menurut dia, bunga bangkai yang mekar saat ini, ukuran dan tingginya lebih kecil.

Bunga bangkai yang mekar pada Mei tahun lalu, memiliki garis tengah kelopak (spatha) dengan posisi mekar penuh 166 sentimeter dan tinggi 352 sentimeter.

Marga menjelaskan, bunga amorphophallus atau bunga bangkai itu termasuk keluarga Araceae (talas-talasan) dan merupakan tanaman asli Indonesia dan endemik dari Sumatera Barat.

“Tumbuhan ini pertama kali ditemukan oleh Dr Odoardo Beccari, seorang Ahli botani dari Itali pada 1878 silam. Ia menemukan tumbuhan ini di sekitar air terjun Lembah Anai Sumatera Barat,” papar Marga.

Ia menjelaskan, Kebun Raya Cibodas ini telah memiliki koleksi bunga bangkai sejak Tahun 2000 lalu, hasil pengoleksian dari bukit Sungai Talang Taman Nasional Kerinci (TNKS) Sumatera Barat.

“Sampai saat ini KRC telah memiliki 13 spesimen yang terdiri atas satu spesimen induk, hasil pengolahan berupa umbi. Sedangkan 12 spesimen lainnya merupakan hasil perbanyakan dari biji yang ditanam sejak 2003,” tuturnya.

Pada waktu mekar penuh, kata dia, perbungaan terlihat indah dengan tongkol atau spadiks berwarna kuning dikelilingi oleh seludang bunga atau spatha yang berwarna merah keunguan.

Ketika bunga betina masak, lanjutnya, yang biasanya terjadi di malam hari mengeluarkan bau busuk seperti bangkai dan dapat tercium dari beberapa meter. Hal ini mengundang para polinator seperti kumbang dan lalat untuk datang.

“Untuk bunga bangkai ini tumbuh menurut estimasi kami, sekitar empat tahun sekali dan jangka waktu bertahan ketika mekar tersebut dua hari hingga lima hari, tergantung cuaca,” ucapnya.

Selain itu, menurut salah seorang pengunjung asal Jakarta, Kamto mengatakan, pihaknya tidak kebetulan berkunjung ke KRC dengan mekarnya bunga bangkai ini.

“Asalnya saya liburan di Vila Kota Bunga. Nah, karena ada informasi dari teman bahwa bunga bangkai di KRC akan mekar, jadi saya ke sini dan ternyata betul mekar,” tandasnya.(ren/sis)

banner 325x300
banner 325x300

Tinggalkan Balasan